Kehidupan

Apa itu me time? Banyak yang mendefinisikan me time sebagai waktu untuk diri sendiri tanpa kehadiran orang lain, sehingga kita bisa melakukan aktifitas sendirian atau bahkan tidak melakukan apa-apa. Dimana seseorang bisa merasa nyaman, tenang dan senang. Me time bagi sebagian orang dihabiskan untuk shoping, perawatan di salon atau spa, hang out dengan teman, berlibur dan sebagainya.

Namun, anggap saja kamu sudah membaca surat-surat itu. Yang salah satu di antaranya, aku berusaha mengurai episode pemulihan diriku, yang pernah aku singgung secara sekilas saat kita pertama kali bertemu. Kamu tampak ingin tahu, tapi saat itu aku bingung harus memulai dari mana. Dan kita sama-sama tahu, kita tidak punya banyak waktu, juga tidak bisa mengira-ngira kapan akan bertemu lagi. Cerita berikut ini adalah kelanjutan dari isi surat itu, beberapa hal yang aku ingin kamu tahu, dan berharap ...

Namaku Tera. Aku penderita penyakit Mouth of cancer. Dokter pernah bilang kanker di mulutku stadium akhir. Penyakit ini membuatku kesulitan mengungkapkan isi kepalaku dalam molekul suara. kelaian psikis ini menyeretku pada tragedi paling mengesankan yang pernah terjadi dalam hidupku.

Ujian akhir semester telah usai, liburan pun tiba. Bagi Ayudia, liburan adalah hari dimana untuk bermalas-malasan dengan berlebihan karena membayar energi yang telah terpakai ketika belajar dan ujian, apalagi ini semester yang sangat berat baginya. Akan tetapi, kali ini liburan baginya seperti neraka.

“Mala.. cepat nak, nanti bunda terlambat.”

Ketika semuanya keluar dan pamit pulang tinggal abi dan hana di dalam kantor asrama.

Hana hanieva ya itulah namaku. aku putri dari seorang kyai pemilik pondok pesantren terbesar di kalimantan. nama abiku kyai hada dan ummiku fatiya swastika. aku anak satu-satunya dari kyai hada dan ummi fati.

“Nino..” panggil kakanya yang bernama caca.

Yang tampak ceria tak selalu sedang bahagia…

Nisa sedang belajar di kamarnya. lalu bundanya datang ke kamar nisa dengan membawa susu coklat.