Namaku Johnson. Aku adalah seorang detektif amatir yang menyukai tantangan, mendengar kabar tentang menghilangnya warga di sebuah desa terpencil yang terletak di pinggiran hutan aku menjadi begitu tertarik untuk menangani kasus ini. Sudah banyak kasus yang ku pecahkan dan membuahkan hasil yang memuaskan. Aku berharap dengan kerja kerasku dapat menjadikanku detektif profesional setelah sebelumnya aku mendapatkan bayaran yang biasa aku terima dari masyarakat dan penghargaan kecil lainnya.
Ketika aku sampai di desa, orang-orang menatapku dengan takut. Aku menghampiri beberapa dari mereka dan mengatakan bahwa aku akan membantunya tetapi mereka malah pergi dan sebagian lainnya menutup pintu rapat-rapat. Aku merasa bingung ditengah itu. Kemudian seorang pria paruh baya yang sejak tadi berdiri didepan rumahnya yang terbuat dari kayu mendekat kearahku. Aku bernapas lega, ternyata masih ada orang yang mau memberikan informasi lebih lanjut untuk membantuku menangani kasus ini lebih jauh.
"Apa kau detektif yang itu?." Tanya pria tersebut sambil mengamati wajahku. "Ya, benar pak. Nama saya Mr.Johnson." Aku mengulurkan tanganku dan menjabat tangannya. "Saya sudah sering mendengar tentang anda, Mr.Johnson." Ucap pria itu sambil tersenyum tipis. "Terima kasih pak, tapi sebenarnya itu belum seberapa." Balasku seraya menggaruh tengkukku yang tidak gatal. "Saya datang kesini karena mendengar desas desus bahwa warga desa disini kerap kali hilang, apa itu benar?." Tanyaku memulai investigasi.
Pria itu mengangguk kemudian menceritakan bahwa sudah ada 10 orang yang menghilang setelah memasuki sebuah hutan yang terletak di pinggir desa mereka. 5 orang warga desa, dan 5 lainnya adalah orang asing yang berkunjung ke desa tersebut. Warga desa tidak bisa berbuat apa-apa dikarenakan apabila mereka mencari keluarga mereka yg hilang, maka mereka juga akan ikut menghilang di dalam sana. Dan aku lebih terkejut lagi ketika mendengar bahwa istri dari pria paruh baya itu adalah orang yang pertama kali hilang, ia hilang ketika mencari kayu bakar di hutan.
"Tolong Mr.Johnson, carilah istriku. Temukan dia! Aku tahu kau sangat hebat menangani hal semacam ini." Pria itu memohon sambil mengatupkan kedua tangannya.
Bukan seorang detektif namanya jika aku mundur begitu saja. Aku kemudian menyetujuinya kemudian bergegas ke hutan tersebut. Berbekal kompas, senter, dan peralatan lainnya aku memasuki kawasan hutan belantara tersebut. Aku juga memasang tanda dengan mengiris kulit batang kayu agar aku tidak tersesat.
Ketika aku semakin masuk ke dalam hutan, aku merasa sensasi yang aneh, seolah-olah ada sesuatu yang tidak beres. Namun, rasa ingin tahuku tidak bisa dihentikan oleh ketakutan. Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, aku berniat untuk bermalam disini dan melanjutkannya esok hari. Namun saat aku ingin mendirikan tenda, aku menemukan petunjuk aneh yang mengarah ke sebuah lokasi tersembunyi. Sebuah jejak yang cukup panjang seperti sesuatu yang diseret.
Saat aku mengikuti jejak tersebut, aku menemukan sebuah lubang yang dalam di bawah rerumputan. Kemudian aku menyalakan senter, tanpa pikir panjang aku turun ke dalam lubang itu dan menemukan sebuah gua yang gelap. Aku menyusuri lorong gua itu dan tanpa sengaja aku menemukan sesuatu yang mengerikan. Di dalam gua itu, aku menemukan jasad manusia yang terkubur seadanya, tulang-tulang berserakan, dan di sampingnya ada sebuah catatan yang bertuliskan nama korban-korban tersebut. Jumlahnya 10 korban. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan informan tadi. Namun, yang lebih mengejutkan adalah ketika aku menyadari bahwa ada sebuah bayangan berjalan ke arahku. Bayangan itu semakin mendekat sehingga aku mulai melihat dengan jelas siapa yang ada disana.
Ah, ternyata pria paruh baya itu datang. Pria itu? Tunggu?!
Dengan langkah santai pria itu berjalan sambil menggenggam sebilah golok. Apa yang membawa dia kesini?. Apa dia juga sedang mencari istrinya?. Tapi sesaat aku baru tersadarkan sebuah jawaban yang selama ini dipertanyakan. Seluruh badanku mulai gemetar, keringat mulai turun dari pelipis kiriku. Pria itu menyeringai lebar dan menatap kearahku. "Hola, kau sudah menemukan istriku dan yang lainnya. Sekarang giliranmu!"
Pria itu lantas melayangkan goloknya kearahku dengan membabi buta. Aku memekik dan menghindar. Kemudian ia melayangkannya lagi kearahku. Aku berusaha berlari dan menjauh. Dengan cepat aku berlari menyusuri gua itu berharap menemukan jalan keluar karena jika aku berbalik ke arah jalur yang tadi kumasuki ada pria itu yang juga ada disana. Tetapi bukannya menemukan jalan keluar aku malah semakin masuk ke dalam gua tersebut. Pria itu semakin dekat. Ia mengangkat goloknya tinggi-tinggi seperti orang gila sambil tertawa. Aku berlari hingga ternyata aku sudah sampai di ujung gua.
"Bukh!"
Tanpa sadar aku langsung jatuh tersungkur ke tanah. Senter yang ada di genggamanku terlepas. Dalam remang aku bisa melihat ada seonggok badan yang berlumuran darah segar dengan kepala yang sudah tidak menyatu di badannya, ada di depan mataku. Itu terlihat sangat mengerikan.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Syaraf-syarafku terasa sangat sakit. Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Perlahan-lahan kesadaranku pun memudar.
Tidak lama terdengar suara kekehan penuh kepuasan menggema di tempat itu. "Akhirnya, aku bisa menebas kepalamu." Ucap pria itu dengan seringai liciknya.
Cerpen Hutan Terlarang merupakan cerita pendek karangan Riska Yuliana, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Horor, atau cerpen menarik lainnya dari Riska Yuliana.
Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar:
Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.
Promosi Via Guest Post!
Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈
25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.
Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi
Hai kak @Riska yuliana, nextime pake sampul (cover) ya kak. Dan jangan lupa gunakan logo Cerpen ya kak, Untuk logo bisa cek disini kak https://cerpen.me/p/contributor