Nisa sedang belajar di kamarnya. lalu bundanya datang ke kamar nisa dengan membawa susu coklat.
“Nisaaa..” panggil bundanya pelan.karena takut akan menganggu nisa belajar.
Nisa menoleh ke arah bundanya “Ya bunda.. ada apa?” tanya nisa.
“Rajin betul anak bunda belajarnya..” puji bunda sambil tersenyum.
“Hehe.. ya donk bun kan nisa mau buat bunda bangga sama nisa..” ujar nisa sambil tertawa.
Bundanyapun hanya menjawabnya dengan senyuman.
“Ini bunda buat susu coklat kesukaan nisa nih, hayo diminum” bunda menyodorkan gelas pink gambar love. gelas kesayangan nisa, yang sudah diisi penuh dengan susu coklat.
“Wah makasih bunda.” nisa pun meminum susu coklat itu hingga habis.
“Ih pinter anak bunda..” puji bunda sambil mencium kening anak sulungnya itu.
Nisa pun membalas ciuman bunda dengan pelukan.
“Ya sudah hayo tidur sudah malam lhoo..”
“Baik bunda” setelah itu nisa terlelap di atas balutan selimutnya yang tebal nan empuk itu.
Pagi harinya.
“Bunda… nisa berangkat sekolah dulu ya risa sudah samper..” ujar nisa sambil mencium punggung tangan bunda.
“Oh ya sudah kalo begitu hati-hati ya sayang.” nisa pun segera keluar rumah untuk menemui risa sahabatnya.
“Hai risa maaf lama ya.” sapaku pada risa yang sedang duduk di kursi.
“Ah tidak kok. ayo berangkat” ajaknya sambil memegang tanganku.
Saat di perjalanan ke sekolah. aku dan risa melihat trio centil di jalan sedang selfie-selfie. aku merasa risih pada mereka tapi aku cuek saja.
“Eh.. eh.. kita gayanya gini aja biar kece ayo..” seru amel ketua trio centil.
“Oh iya iya kita itu harus imuuutt donkkk” ujar rani pikmi.
Aku merasa jijay pada mereka bertiga. apalagi saat melihat muka mereka yang sungguh alay. iyuuhh.
“Nis kita percepat jalan kita yuk.. aku merasa risih pada mereka.” lirih risa. yang sudah pasti sebal dengan kelakuan mereka yang tiap harinya hanya sibuk dengan hp dan hp.
“Huh dasar bocah tahfidz” ledek hani, amel dan rani padaku dan risa.
Aku bersikap acuh saja pada ejekan mereka karena memang setiap hari mereka mengejek kami seperti itu.
Saat di kelas.
Risa langsung melemparkan tasnya dengan kesal pada bangku. lalu duduk dengan muka kesal.
Aku yang melihatnya begitu tentu saja heran. tapi aku tau pasti gegara trio centil itu.
“Si trio centil itu sombong amat ya.. mentang-mentang sudah diberi hp jadi mereka centil.” gerutu risa padaku.
Aku hanya mangut-mangut mengerti akan apa yang dimaksud oleh risa.
“Ya ris.. setelah diberi hp mereka jadi terpengaruh pada hal yang negatif.” aku menjawab dengan kata-kata yang ada di pikiranku.
So, meskipun kami baru kelas 4 sd. tapi kami sudah mwmpu berpikir dewasa.
Tiba-tiba saat aku tengah berbincang bincang dengan risa. trio centil datang dengan bau parfum yang menyengat di sekujur tubuhnya. mereka masuk ke kelas, dengan berjalan sok anggun.
Aku dan risa juga beberapa anak yang berada di kelasku. menutup hidung masing-masing karena bau parfum yang dikenakan trio centil sungguh menyengat ke hidung. yang membuat siapapun yang menghirupnya akan pingsan.
“Woi trio centil. kalian ini pakai parfum menyengat sekali membuat seisi kelas bau!” bentak sang ketua kelas lingga.
Trio centil menatap tajam lingga sinis.
“Ya biarin dong.. suka suka kita mau pake parfum banyak ato gak memang urusanmu apa? kau itu cowok dan kita ini cewek jadi gak salah donk kalo kita mau pake parfum yang banyak. biar kita lebih cuantikk..” sombong amel.
Lingga hanya membuang nafas kasar. dan berlalu keluar kelas menuju kantor guru. Lingga ingin melaporkan kasus ini pada bu simi wali kelasnya. agar trio centil dimahi dan dihukum.
Setelah sampai di kantor. lingga pun mencari ibu simi dan ya ketemu. ibu simi sedang berhadapan dengan sang komputer.
Melihat ibu simi yang sedang sibuk. lingga merasa tidak enak untuk mengganggunya. lingga hendak berbalik menuju kelasnya. namun ternyata ibu simi sudah mengetahui kedatanganya dari layar hitam komputer.
“Lingga..” panggil ibu simi sambil menolehkan kepalanya ke arah lingga.
Lingga pun berbalik karena mendengar namanya dipanggil ibu simi.
“Eh iya bu.. hehe maaf lingga ganggu ya bu?” tanya lingga khawatir jika dirinya mengganggu ibu simi.
“Haha tidak lingga. Kau tidak mengganggu ibu kok. justru ibu heran ada apa lingga ke sini? apa ada masalah kelas?” tanya ibu simi sambil menyelidik kebenaran lingga.
“Eee.. begini bu.. si amel dan gengnya membuat masalah lagi bu.” ujar lingga mengadukan kelakuan trio centil.
“Apa masalah yang mereka lakukan lingga?” tanya bu simi tegas.
“Mereka memakai parfum berlebihan bu. sehingga menyebabkan seisi kelas gaduh dan bau bu..” terang lingga.
“Ya ampun itu anak ya. tiap hari buat masalah melulu deh. yaudah lingga ayok kita ke kelas.” gerutu bu simi lalu mengajak lingga masuk ke kelas.
Setibanya di kelas.
“Emmm.. aromanya tidak enak.” seru bu simi sambil menutup hidung ketika memasuki kelas.
Semua anak pun terlihat masih menutupi hidung mereka karena kelas yang bau parfum berlebihan.
Sedangkan trio centil terlihat asik memainkan handponenya. dan tidak menyadari jika ibu simi ada di hadapan mereka.
“Amel, hani, rani!!” bentak bu simi geram.
“Ah iya bu ada ap?” sontak ketiganya terkejut. dan langsung menyembunyikan handpone mereka.
“Berikan hp kalian!” bentak bu simi sambil membuka telapak tanganya.
Trio centil terkejut mendengar perkataan ibu simi. lalu dengan berat hati mereka pun menyerahkan hp mereka pada bu simi.
“Bu hp kita mau dikemanain bu?” tanya hani panik.
“Di gadein..” teriak bu simi. trio centil yang mendengar itu langsung meraung-raung meminta maaf dan meminta hapenya jangan digadekan. padahal kan ibu simi hanya bercanda haha.
“Bu jangan digadein hp saya bu..” rengek rani panik malah sampai keluar air mata.
“Iya buuu kami janji gak bakal nakal lagi kok. janji buuu.” pinta amel dan hani sambil berlutut dan menangis.
Seisi kelas tertawa melihat kelakuan trio centil.
“Kalian ibu hukum bersihkan kamar mandi, membuang sampah setiap kelas, dan piket hari ini ditanggung oleh kalian cepat kerjakan!!” perintah ibu simi.
Anak anak sekelas pun tertawa terbahak-bahak. trio centil merasa malu dan tidak terima.
“Bu, yang benar saja kami disuruh mengerjakan semua itu bu” elak amel.
“Iya bu! nanti orang lain mikir apa bu pada kita? masa orang secantik dan secute kita disuruh kerjain yang kaya gitu sih bu?” tambah hani.
“Ya bu nanti kulit kita yang bersih ini gatal-gatal lhoo.” rani menambahkan lagi.
Ibu simi tersenyum tapi bukan senyum manis nan indah yang dikeluarkanya melainkan senyum geram nan seram.
Melihat senyuman ibu simi. trio centil menjadi ciut.
“KALIAN SUDAH BERANI MEMBANTAH PERINTAH IBU YAAAA?!!” gertak ibu simi geram.
“KERJAKAN HUKUMAN KALIAN! ATAU IBU AKAN MEMANGGIL ORANGTUA KALIAN DAN AKAN MENGELUARKAN KALIAN DARI SEKOLAH INI!” ancam ibu simi yang membuat trio centil melongo tak percaya.
“Ja.. jangan donk buuu..” amel, hani dan rani panik.
“Ya makanya ayok kerjakan hukumanmu!” ibu simi membentak.
“Ba.. baik bu.” lalu trio centil pun mengerjakan hukuman yang diberikan oleh bu simi.
Setelah mengerjakan hukuman ibu simi. trio centil berjanji tidak akan pernah nakal lagi. dan tidak akan centil lagi.
Dan itulah kisah TRIO CENTIL yang amat teramat centil sedunia awok awok.
Terimakasih telah membaca cerpenku ya.maaf beribu maaf kalo ada yang salah.
Cerpen Trio Centill merupakan cerita pendek karangan Wardina Sya, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Kehidupan, atau cerpen menarik lainnya dari Wardina Sya.
Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar:
Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.
Promosi Via Guest Post!
Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈
25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.
Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi