#Persahabatan

Windi Doyan Ciarvi

Malam minggu yang sangat membagongkan. Diam di rumah sambil berhayal kapan jadi miliarder. Hidup kalau sedih ditangisi, kalau bahagia dinikmati. Rasa syukur yang membuat hidup ini masih tetap berjalan. Bayangkan kalau gue milih buat gantung diri? Mungkin gue gak bakal cerita hari ini ke lo.

Badai Belum Berlalu (Part 2)

Sejak sore aku sudah berada di rumah sakit bersalin, ingin menemani Mas Arfan yang sedang menunggu Mbak Dewi. Namun, bangku yang disediakan telah penuh dengan para lelaki, para suami, yang istrinya sedang mempertaruhan nyawa demi kelahiran bayi akibat perbuatannya. Duduk agak jauh dari Mas Arfan malahan menguntungkan, dapat menikmati suatu pertujukkan yang akan dipertontonkannya, bagaimana tingkah laku pertama kalinya menjadi lelaki sejati. Apakah seperti aku, saat menjadi ayah pertama kalinya? ...

Badai Belum Berlalu (Part 1)

Persahabatku dengan ARFAN kala di SMA demikian dekatnya, dimana ada Arfan disitu juga aku berada. Orangnya tinggi, berotot, putih kekuningan, punya hidung agak mancung, rahang persegi, dan rambutnya cepak. Wajah mirip orang timur tengah, orangtuanya mempunyai toko serba ada lumayan besar di kotaku. Arfan sangat menjaga bentuk tubuhnya agar tetap ideal, tiap minggu pergi ke tempat gym ditambah olahraga renang, naik sepeda, lari dan jalan sehat. Jadwal bulanan olahraganya diaturnya secara rapi.

Dua Sahabat (Part 2)

“Pak Polisi tolong borgolnya dilepas sebentar saja, saya ingin memeluknya.” Pak Polisi membuka borgolnya setelah memperoleh isyarat dari Pak Kapolsek.

Dua Sahabat (Part 1)

Jam sudah menunjukkan 19.45. Jalan di depan gedung sarang burung wallet sangat sepi, tidak ada lalu lalang manusia yang lewat. Apalagi, hujan gerimis masih setia membasahi bumi sejak sore. Dulu, gedung itu merupakan sekolah SMA, satu-satu sekolah menengah atas yang ada di kota ini. Penerangan lampu jalanan yang ada, tidak mampu menampakkan secara jelas lelaki paruh baya yang berdiri bersender di mobil mewahnya. Lelaki dengan pakaian kekinian, tangan kanannya memegang payung sementara tangan ...

Dulkamdi (Part 2)

“Dul, setalah lulus SMA, aku melanjutkan ke IPB, ambil Fakultas Kehutanan. Dalam empat tahun gelar Insiyur Kehutanan dapat aku raih. Aku nikah dengan gadis Bogor selanjutnya aku bekerja di instansi kehutanan di Kalimantan Timur. Beruntung aku dipindahkan ke Semarang.

Dulkamdi (Part 1)

Aku mengenal Dulkamdi kala sekolah di SMP dan SMA Kendal. Di kedua sekolah itu aku satu kelas dengannya, jadi aku tahu betul bagaimana Dulkamdi menghadapi gadis. Aduh…, minta ampun, betul-betul penakut. Kadang lucu, kadang menjengkelkan, kadang menyedihkan, kadang kasihan. Mungkin ada sejarah kelam di keluarganya.

Social Genius (Part 1)

Beberapa siswa berdiri terpancang di ambang daun pintu kelas 8-A. Putri, Najmi dan Jaka. Sorot mata mereka memadam. Tak lepas mengurung tubuh Gempi hendak mengitari 50 putaran lapangan sekolah. Dia baru saja menerima hukuman dari seorang guru. Pak Saipul berdiri di tepi lapangan mengawasi proses sebuah hukuman yang tak lazim. Bagaimana tidak, setiap siwa telat 1 menit sama halnya dengan hukuman 50 kali putaran. Jika telat 5 menit. Kamu harus membayarnya dengan 250 putaran. Pastinya, belulang ...

Persahabatan Diantara Luka

Pagi itu seoorang gadis tengah bersiap untuk pergi ke sekolah.

Persahabatan Bagai Rasa

Di sebuah sekolah menengah atas, ada sebuah Geng yang dipimpin oleh aldi dan nama geng itu adalah the geng example girl. Anggota-anggotanya antara lain adalah gue sendiri yaitu alina nurysky. Terus ada si tomboy Reva, si pikmi karin, si jegger fauzan dan si perhatian dan paling dewasa rizki.
Persahabatan Bagai Rasa