Cinta
Diterbitkan di Cinta
avatar
waktu baca 14 menit

Gadis Mungil Perajuk

Gadis Mungil Perajuk

Entah apa sebabnya dia begitu kesal terhadapku. Masih menjadi misteri yang susah untuk dipecahkan. Padahal aku merasa tidak melakukan kesalahan apapun selama bersamanya, baik di mobil ataupun ketika menikmati swafoto di dekat bangunan yang termasuk salah satu keajaiban dunia itu. Dia memang termasuk wanita yang aktif, mudah bergaul dengan siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi tetap saja hal itu membuat sifat posesifku membara. Komunikasi kiranya akan menjadi opsi terbaik dalam hal ini.

“Jutek amat, kak, kenapa?” Tanyanya ketika aku mengalihkan pandangan setelah meliriknya dengan sinis.

“Iyanih, sombong amat!” celetuk salah satu adik laki-lakinya yang kebetulan satu set duduk bersama kami.

Pada saat itu ia kami duduk bertiga dibagian mobil paling belakang dengan urutan paling kiri aku, kemudian adik laki-lakinya yang kedua, kemudian dia berada di paling kanan.

“Ga, aman kok,” Jawabku sembari mengalihkan pandangan setelah meliriknya dengan cukup sinis.

Sebenarnya alasanku sok jutek atau berlagak sombong seperti itu adalah karena suara berisik yang ditimbulkan dari mereka berdua, teriak-teriak kegirangan seakan sangat menikmati perjalanan. Aneh memang. Tapi tetap saja, bagiku hal tersebut mengganggu. Terlebih pada saat itu, mobil sedang melintasi kawasan asri yang seharusnya bisa dinikmati pemandangannya dengan bersandar sambal menghirup dinginnya AC mobil.

Sama halnya ketika sampai dan masuk ke kawasan candi, aku tetap mengontrol diriku untuk tidak menampakkan kemesraan layaknya sepasang kekasih yang sedang nge-date karena aku menganggap perjalanan kali ini adalah family time sekaligus sebagai kesempatan untuk lebih mengenal keluarganya. Berbeda dengan dirinya. Dia menganggap perjalanan kali ini sebagai momen nge-date sekaligus family time.

“Ayo kak, fotan kita!” ajaknya setelah selesai mengambil beberapa gambar yang menunjukkan keindahan candi

“Iya, boleh boleh.”

“Ki, minta tolong fotoin donk!” pintanya kepada salah satu adiknya.

“Iya Mbok,” balas adiknya.

“Yang serius ya, kalo fotoin, biar bagus hasilnya,” jawabnya dengan nada yang sedikit meninggi.

“Iya, iya,” balas adiknya.

Aku yakin hasilnya pasti bagus, secara gawai yang digunakan untuk nge-take foto I-phone, salah satu merk gawai yang kualitas kameranya tidak diragukan lagi.

Aku tetap menjaga pose ketika berfoto agar tidak tampak sebagai sepasang kekasih karena rasa malu terhadap orang-orang banyak, terlebih kedua orangtuanya.

“Ah kakak mah ga bisa berpose, jelek semua,” ucapnya dengan nada kesal ketika melihat beberapa hasil jepretan tadi.

“Bagus kok, itu,” jawabku dengan senyum tipis yang tidak terlalu lebar.

“Ah, males sama kakak, ga pernah serius kalau difoto,” ujarnya dengan nada yang terlihat makin kesal.

Aku memahami apa yang dia inginkan. Akan tetapi, aku harus tetap menjaga sikap didepan khalayak ramai, terutama didepan kedua orangtuanya karena menurutku, kurang pas jika harus terlihat mesra didepan orang banyak, terlebih didepan kedua orangtuanya. Aku lebih memilih bersikap biasa saja dan tidak terlalu menampakkan relationship antara aku dengan dirinya.

Sejak saat itu, sikapnya mulai berbeda. Dia tidak lagi menghiraukanku. Dia hanya sibuk berfoto dengan adik-adiknya dan kedua orangtuanya tanpa mengajakku lagi. Tampaknya dia mulai benar-benar merajuk setelah sikapku kepadanya sejak di mobil tadi hingga tidak maksimal ketika berfoto dengannya.

Aku paham dengan situasi tersebut. Akan tetapi, selain alasanku untuk tidak terlalu menampakkan kebucinan di khalayak ramai, juga agar tidak memberikan contoh buruk terhadap kedua adiknya. Secara, keduanya masih terlalu dini untuk melihat hal-hal seperti itu. Aku mencoba mengontrol itu semua dengan tetap bersikap biasa saja dan dengan senang hati menikmati family time kali ini dengan mereka.

Ketika matahari sudah mulai terbenam, kami segera bergegas untuk kembali setelah puas menikmati indahnya salah satu keajaiban alam yang ada di Indonesia.

Suasana di mobil terasa sepi karena semuanya terlihat lelah setelah berfot-foto dan menikmati semuanya. Di lain keadaan, rupanya dia masih merajuk setelah kejadian tadi siang dan ini berlanjut ketika kami sampai di tempat masing-masing.

“Sayang, masih ngambek?” tanyaku melalui whatsapp dengan rasa cemas.

“Males sama orang cuek,” balasnya singkat.

“Iyauda, maaf ya. Kemarin saya begitu karena buat jaga sikap aja di depan keramaian. Saya orangnya gabisa terlalu bucin didepan banyak orang. Selain itu, saya begitu untuk ga ngasi contoh buruk ke iki sama andi (kedua adiknya). Maaf,” balasku dengan disertai rasa bersalah.

“Males, sudah sejauh ini masih aja cuek, malu.”

Aku menceritakan semua alasanku kepadanya agar dia bisa mengerti dan memaklumi itu semua. Tapi tetap saja, dia masih merajuk.

“Iyauda, maaf ya. Sekarang maunya apa?”

“Terserah,” jawabnya singkat.

Rupanya, aku harus memberikan dia waktu untuk menikmati rajukannya yang menggemaskan itu sembari aku membujuk dan meminta maaf kepadanya agar semuanya kembali seperti semula karena terkadang ‘ngambek’ menjadi satu hal yang menjengkelkan bagiku dan mungkin juga bagi kebanyakan pria.

Lusa, setelah hari yang cukup melelahkan dan menyenangkan itu, dia akan pulang bersama kedua adik dan orangtuanya. Oleh karena itu, aku harus menemani mereka, setidaknya hanya sekedar berpamitan untuk kesempatan kali ini. Aku berharap suatu saat dia akan kembali mengunjungi kota penuh dengan keistimewaan ini.

“Kapan ke stasiun?”

“Ini sekarang udah di stasiun, keretanya jam 11”

“Okay, otw.”

Setelah sarapan, aku segera bergegas ke stasiun untuk bertemu dan berpamitan dengan keluarganya. Selain itu, aku harus bicara empat mata dengannya terkait dirinya yang masih saja merajuk.

“Masih marah?” tanyaku kembali dengan harapan dia sudah tidak merajuk kembali.

“Gatau.”

“Hmm, maaf ya sayang, I love you.”

“Iya.”

“Jangan sampai terus-terusan ngambek gini ya, kalau ada apa-apa ngomong aja, jangan diam-diam aja,” tulisku dengan harapan bisa kembali seperti sebelumnya.

“Iya.”

“Besok kalau libur, aku menyusul kesana sekalian beli boneka sebelum berangkat ke Mesir ya sayang, I am gonna miss you!”

“Iyaa, makasih. Makanya lain kali jangan cuek-cuek ya. Kalau emang harus begitu, alangkah baiknya di bicarakan dulu sebelumnya,” jawabnya dengan raut wajah yang menandakan hatinya yang mulai melunak.

“Iyaa sayang, maaf ya.”

Beberapa menit lagi, keretanya akan segera berangkat. Aku membantu mengangkat barang-barang mereka hanya sampai depan loket pemeriksaan tiket. Rasa sedih mulai menyelimuti diriku. Menggerogoti apapun yang ada didalamnya. Secara fisik, aku tidak meneteskan air mata, tapi batinkulah yang meronta-ronta tidak kuasa merasakan perpisahan yang lama ini. Aku berharap ini bukan pertemuan terakhir kami. Aku yakin dia pergi untuk kembali. Gadis muda yang selalu ceria, kuat dalam menjalani hidup dengan luka yang setiap harinya terasa pedih hingga pada akhirnya terobati dengan kejutan istimewa dari-Nya, Sang pemilik hati.

Cerpen dengan judul "Gadis Mungil Perajuk", telah berhasil dimoderasi dan lolos ditayangkan oleh tim editor.

Cerpen Gadis Mungil Perajuk merupakan cerita pendek karangan Al Zhafir, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Cinta, atau cerpen menarik lainnya dari Al Zhafir.


Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar: 1 tahun yang lalu. Bagaimana menurutmu gengs? apakah agan menyukai tulisan cerpen dari Al Zhafir? jika agan menyukai cerpen ini, silahkan tulis pendapatmu di kolom komentar ya gengs.


Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.

Promosi Via Guest Post!

Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈

Hai gansis! 🧑‍🦱🧑‍🦰 Yuk coba seru-seruan bareng komunitas dengan menggunakan asisten AI cerdas. Caranya sangat mudah, cukup dengan memberikan tagar dan mention [#tagargpt & @balasgpt] pada balasan agan dan sista di sini.

25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.


Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi

Dilarang mengirimkan pesan promosi, link, spam dsbg. Namun jika agan ingin menyisipkan link (promosi), silahkan pergi ke halaman hubungi moderator kami. Berkomentarlah dengan bijak dan sesuai topik yang ada. Untuk informasi selengkapnya, silahkan baca aturan di sini.

Komentar