Tumbuh Rasa Tak Biasa

Saat Arshila duduk di bangku SMA, tepatnya kelas 10, ia mulai bertemu dengan teman-teman baru. saat itu ia pertama kali masuk sekolah menjadi siswi SMA. ya tepatnya saat sedang MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah.

Arshila memang anaknya pendiam sehingga saat itu ia tidak memiliki banyak teman. saat masa pengenalan lingkungan sekolah selesai, semua kembali pelajaran seperti biasa. Saat di kelas Arshila hanya memiliki dua orang teman baik, yaitu Nala dan Keyla. tetapi mereka tidak bisa duduk satu kelompok dikarenakan wali kelas yang mengatur tempat duduk mereka.

Disinilah awal Arshila mengenal seseorang bernama Willian. Dia mungkin menjadi anak paling famous, meskipun baru pertama masuk sekolah. Ya, dia famous karena ketampanannya.

Waktu itu mereka ternyata mereka sekelompok. Hal itu membuat Arshila merasa canggung, tidak tahu kenapa rasa canggung itu bisa muncul, mungkin karena Arshila anaknya pendiam

“kenapa aku canggung banget, padahal harusnya biasa aja kan?” batin Arshila

“halo perkenalkan namaku Willian Rindra biasa dipanggil Willian” ucapnya mengajakku berkenalan

“o-ooh hai namaku Arshila Safana biasa dipanggil Arshila” ucapku

“salam kenal semoga kedepannya lebih akrab” ucapnya dengan ramah

“i-iyaa” ucapku sedikit kaku

Hari itu menurutku merupakan dimana aku menjadi lebih ceria tercipta senyum di wajahku. Ya, mungkin ini yang disebut Love at the first sight.

“aah tidak mungkin aku hanya kagum saja” gumamku dalam hati

Sejak saat itu aku selalu terbayang dirinya siang dan malam, hingga aku meyakinkan diriku bahwa perasaan itu hanya muncul karena aku kagum kepadanya, dan mungkin seiring berjalannya waktu perasaan itu menghilang dengan sendirinya.

“aku harus mencari kesibukan agar aku tidak terus memikirkannya” batinku

Tiba tiba berselang beberapa lama ada notif di handphoneku, ternyata notif itu dari seseorang yang sedang kupikirkan.

“halo sv William” tulisnya

“okee” tulisku singkat

Dan hanya begitu saja membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya.

Dan chatting hanya sampai disitu saja tidak berlanjut. Akhirnya aku memutuskan tidur saja agar aku sedikit lebih tenang.