Kehidupan
Diterbitkan di Kehidupan
avatar
waktu baca 13 menit

Kukira Sial Ternyata Anugerah

Izinkan aku menarik napas dan aku janji tidak akan mengeluarkannya dari bawah.

… *tarik napas*

Huuuuu…

Baik, terimakasih sudah selesai.

Jadi begini, pernah nggak kamu merasakan “sudah jatuh tertimpa tangga pula”?

Aku mencoba mengingat kembali disepanjang hidupku, apakah aku pernah merasakan kondisi itu?

Pertama-tama, aku masih belum menyadarinya. Sampai akhirnya, ah kemarin kan aku barusan merasakannya! Ucapku dalam hati.

Gimana rasanya saat kamu jatuh cinta? Lebih tepatnya ini jatuh cinta pada pandangan pertama ya. Kita memang tidak pernah tahu dengan siapa kita akan merasakan jatuh cinta. Seperti kata Agnezmo, cinta ini kadang-kadang tak ada logika.

Aku mengakui, itu benar adanya. Benar-benar nggak ngotak banget.

Gimana bisa sih jatuh cinta sama orang yang baru pertama kali dikenal, bahkan langsung jatuh hati dipertemuan pertama.

Ya sudahlah, sampai akhirnya hati terus menyimpan rasa penasaran. Dan mencoba mencari tahu walau tidak mengetahui kebenaran aslinya. Aduh, dia terlihat sempurna sekali di mata ini. Layaknya filter yang biasa dipakai untuk mempercantik diri sampai tompel atau bercak panu pun hilang seketika dan malah tampak beautiful.

Aneh bin ajaib namun nyata.

Senang dong punya gebetan pastinya. Setiap hari ada alasan buat ngecek gawai terus. Padahal sebelumnya, hp ini sunyi senyap malam kudus padahal ini masih bulan Mei. Desember masih lama hehehe…

Mulai dari stalking sosmed milik dia, memperhatikan secara seksama isi stories dia, sampai menerka makanan favoritnya. Semoga dia belum punya pacar, teriak dalam hati.

Semua usaha dan cara dilakukan. Mikir gimana caranya biar bisa jadi dekat. Mulai komen secara random isi stories miliknya, sampai menawarkan bantuan disaat dia membutuhkan. Dan lucunya adalah saat dirinya galau, setengah mampus sambil mempertaruhkan kewarasan untuk menghibur hatinya yang lara.

“Kamu besok di kantor? Aku kirim makan siang, mau gak?”

Sekeras itu berusaha pada saat itu. Lalu abang ojol datang mengantarkan makan siang mekdi spicy beserta es krim yang sudah sedikit meleleh meski hatinya masih mengeras pada kita.

Jiaaahhhh…

Lalu cari-cari alasan pada abang ojol,

“Nanti tolong fotoin ya kalau dia udah terima kiriman makan siang dari saya ya, Bang. Nanti saya kasih tip deh..”

Satu pesan gambar dari abang ojol.

“Orangnya pas gak nih?” balasan chat dari abang ojol.

Aku tersenyum melihat gambar diri gebetanku itu. Ya ampun, andai kita bisa ketemu langsung dan ngobrol. Ini tidak seperti kata Raisa, Anganku Anganmu. Tentu saja, ini angan-anganku aja. Dan aku jadi terpuruk karna ekspektasiku sendiri.

Lelah hayati, karna memang betul, aku cinta tapi dia tak cinta.

*Jurus menghilang*

Udah kaya naruto aja dia. Atau mungkin dia kesasar saat memasuki pintu ajaib doraemon sehingga dia tak tahu arah jalan pulang dan berakhir dirinya menjadi butiran debu. Hahahaha…

Pada akhirnya aku dighosting. Dan itu sakit banget ternyata.

Pada saat aku bersepeda di pagi hari, menikmati pagi yang sangat cerah dan aku merasa hari ini adalah hari terbaik. Ternyata tidak. Mood yang tadinya bagus saat bersepeda tiba-tiba berubah dratis.

Sepedaku rusak tidak bisa digowes. Bagian rantainya bermasalah, dan mau tidak mau aku harus turun dan mendorong sepedaku. Dan itu jauh banget jaraknya ke rumahku.

Ya sudahlah, mumpung pagi hari anggap saja olahraga.

Sesampai di rumah aku sudah pasti ngos-ngosan kecapekan karna harus mendorong sepedaku sejauh 5 km. Aku meminum susu kedelai dingin yang ada di kulkasku untuk menyenangkan hatiku yang sempat kesal karna sepedaku yang ngambek tadi di tengah jalan.

Dikarenakan sepedaku rusak dan butuh waktu untuk memperbaikinya di bengkel, apalagi aku harus repot mencari spare part yang ternyata bengkel kesayanganku itu tidak menjualnya.

Aku coba tarik napas, menahan emosiku.

Aku merasa hariku buruk sekali saat itu. Kalau kata Mahalini sih sial ya.

Sepanjang hari mengingat betapa suram hidup ini. Ada dosa apa aku di masa lampau? Kok bisa sampai se-sial ini.

Kadang airmata menetes tanpa sadar membasahi pipi apalagi saat mendengarkan lagu yang ngena banget. Aduh…

Kenapa gini sih? Bertanya ke diri sendiri.

Perasaan nih ya, aku baik ke siapa aja tapi kenapa disakitin kaya begini terus?

Sepeda juga biasanya rusak tidak pernah separah ini. Hingga akhirnya aku memilih untuk jalan kaki. Sampai sekarang aku jalan kaki setiap kali mengantarkan makanan hewan peliharaanku yang berada di rumah satu lagi. Cukup terasa juga capeknya sih.

Aku menikmatinya..

Tunggu dulu deh…

Orang baru yang sekarang bersama denganku, yang enak banget diajak ngobrol bahkan dia mengerti aku banget, ternyata dia…

Betul, dia dikirim Tuhan untukku. Seseorang yang setiap hari berbalas pesan lewat email denganku, sedikit aneh sih ya chatingan lewat email tapi cukup fun sih. Hehehe…

Waahhhh…

Dia pula yang hadir dikirim semesta untuk aku setelah aku disakiti oleh seseorang yang berhasil meng-ghosting kemarin. Masih ingat? Orang ini pula yang pada akhirnya mengobrol denganku. Cukup mengerti bagaimana perasaan dan isi pikiranku. Dia datang dari dunia yang sama denganku. Suaranya cukup menenangkan. Se-mature itu saat aku mendengarkan suaranya di podcast miliknya.

Saat aku merasa sendirian ternyata aku tidak se-sendirian semiris yang aku bayangkan. Bahkan Tuhan tahu apa yang aku butuhkan.

Lalu aku jadi mengerti kenapa sepedaku kemarin rusak secara tiba-tiba. Tentu saja karna Tuhan tahu setiap hari aku menghabiskan waktuku belasan jam duduk menatap layar laptop. Sekarang aku mulai paham, semesta ingin aku keluar menghirup udara segar sambil berjalan santai agar aku sedikit lebih sehat dan bugar.

Kebetulan juga aku per*kok jadi alangkah baiknya diseimbangkan dengan olahraga. Walau sebenarnya lebih baik berhenti merokok. Namun itu pasti sulit sekali ya.

Banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita bahkan di luar kendali kita, dan kita merasa itu sebuah kesialan. Padahal kita hanya perlu sedikit ketenangan agar jernih dalam berpikir bahwa yang tadinya dikira sial ternyata sebuah anugerah. Hidup memang penuh misteri.

Cerpen dengan judul "Kukira Sial Ternyata Anugerah", telah berhasil dimoderasi dan lolos ditayangkan oleh tim editor.

Cerpen Kukira Sial Ternyata Anugerah merupakan cerita pendek karangan Acha Hallatu, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Kehidupan, atau cerpen menarik lainnya dari Acha Hallatu.


Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar: 1 tahun yang lalu. Bagaimana menurutmu gengs? apakah agan menyukai tulisan cerpen dari Acha Hallatu? jika agan menyukai cerpen ini, silahkan tulis pendapatmu di kolom komentar ya gengs.


Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.

Promosi Via Guest Post!

Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈

Hai gansis! 🧑‍🦱🧑‍🦰 Yuk coba seru-seruan bareng komunitas dengan menggunakan asisten AI cerdas. Caranya sangat mudah, cukup dengan memberikan tagar dan mention [#tagargpt & @balasgpt] pada balasan agan dan sista di sini.

25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.


Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi

Dilarang mengirimkan pesan promosi, link, spam dsbg. Namun jika agan ingin menyisipkan link (promosi), silahkan pergi ke halaman hubungi moderator kami. Berkomentarlah dengan bijak dan sesuai topik yang ada. Untuk informasi selengkapnya, silahkan baca aturan di sini.

Komentar