Kita dan Kenangan Saat Bersama

Terlahir dari dua keluarga yang bersahabat bahkan bertetangga di kota Z yang membuat mereka sedekat ini, Sandi dan Rere mereka adalah dua sahabat yang tak mampu dipisahkan, mereka selalu bermain bersama bahkan bersekolah ditempat yang sama banyak hal yang mereka lakukan bersama, setiap harinya mereka lalui bersama, pada saat mereka memasuki usia Taman Kanak-kanak mereka memiliki teman-teman baru namun hal itu tak membuat mereka saling menjauh, justru membuat mereka semakin dekat.

Mereka memiliki teman baru yang bernama Santi dan Okto yang ternyata adalah tetangga mereka namun mereka sebelumnya belum mengenal karena Sandi dan Rere lebih asyik dengan dunia mereka sendiri, berawal dari TK mereka selalu menjadi saingan dalam Akademik namun mereka tetap bersahabat bahkan mereka memiliki cita-cita yang sama, sampai mereka memasuki Sekolah Menengah atas mereka berempat selalu bersama, belajar bersama, berangkat dan pulang sekolah pun bersama.

Saat mereka akan berangkat seperti biasa Sandi dan Okto akan datang ke rumah Rere untuk mengajak berangkat Sekolah setelah itulah mereka akan berjalan bertiga dan didepan gang Sinta sudah menunggu mereka, saat berangkat ke Sekolah mereka akan menaiki Angkutan umum sebenarnya Okto bisa saja membawa motornya begitupun dengan Sandi namun mereka selalu ingin berangkat dan pulang bersama dengan Rere karena Rere tidak akan mau memilih akan berangkat dengan siapa apabila menaiki motor karena Rere tidak ingin adanya perselisihan antara Sandi dan Okto seperti yang sebelumnya terjadi di Sekolah Menengah pertama Rere memilih duduk bersama Okto yang membuat Sandi marah sehingga Rere memilih duduk bersama Sinta, semenjak hari itu Rere berusaha untuk tidak memilih diantara kedua sahabatnya itu dan beruntung ada Sinta yang menyelamatkannya, hal itu yang membuat Rere memilih untuk menaiki angkutan umum kemanapun ia pergi ketimbang memilih akan berangkat bersama dengan siapa.

Sandi dan Okto selalu ada untuk Rere dan selalu melindungi Rere apapun akan mereka lakukan untuk Rere entah itu karena mereka sudah bersahabat dari kecil atau justru karena mereka memiliki rasa yang lain terhadap Rere.

Suatu hari saat pelajaran olahraga tanpa sengaja bola mengenai kepala Rere yang membuat Rere kesakitan dan ketiga sahabatnya langsung berlari kearah Rere dan menanyakan keadaan Rere karena Sandi dan Okto melihat Rere sepertinya sangat kesakitan membuat mereka marah, dengan suara yang sangat keras sandi berteriak “siapa yang telah menendang bola maju sini hadapi aku?” dengan rasa takut Boy menghampiri Sandi, Sandi tidak pernah marah namun hari ini ia begitu marah yang membuat teman-temannya takut saat Boy mendekat Sandi dan Okto ingin segera memukul Boy namun Rere cepat-cepat melerai agar tidak terjadi kesalahpahaman dan Rere langsung menceritakan kejadian sebenarnya bahwa Boy tidak sengaja mengenai bola ke dirinya, akhirnya mereka saling bermaafan.

Setelah kejadian itu tak ada satupun yang berani untuk menganggu Rere bahkan untuk menyapa Rere saja mereka takut, hari berganti hari membuat persahabatan mereka semakin dekat mereka selalu berbagi suka dan duka saat ada diantara mereka yang mengalami kesulitan belajar mereka saling membantu walaupun sebenarnya mereka tetap bersaing dalam akademik namun mereka tetap saling membantu dalam belajar, Rere yang sangat tidak menyukai pelajaran Matematika terbantu Oleh Sandi, diantara mereka secara akademis Sandi yang paling stabil, Sandi merupakan siswa berprestasi mulai dari Taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas, dan saat ini mereka telah memasuki kelas Akhir, mereka sibuk dengan kegiatan sekolah namun mereka berempat selalu berusaha untuk belajar bersama karena mereka bertekad ingin melanjutkan kuliah di kampus bahkan di jurusan yang sama yaitu mengambil jurusan kedokteran hal ini sangat memungkinkan untuk Sandi dan Okto karena mereka anak yang pintar dan orangtua yang memang merupakan keluarga dokter, tetapi tidak untuk Sinta, orangtuanya memang mapan namun Sinta tidak memiliki kemampuan dan keinginan untuk melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran karena Sinta bercita-cita ingin menjadi desainer, berbeda dengan Rere nilai dan keinginannya sangat bagus hanya saja Rere terlahir dari keluarga sederhana namum Rere tidak ingin memberitahu teman temannya bahwa iya tidak akan mengambil jurusan kedokteran agar kedua temannya itu tetap mengambil jurusan kedokteran.

Pada saat pengumuman kelulusan mereka berempat memperoleh nilai kelulusan empat teratas, Sandi berada diperingkat pertama, Rere peringkat kedua, Okto peringkat ketiga dan Sinta berada di peringkat keempat, Sinta merasa bahagia karena untuk pertama kali Sinta berada di peringkat lima besar itu dikarenakan Sinta selalu belajar bersama ketiga sahabatnya.

Setelah kelulusan mereka mengadakan party kecil-kecilan sambil membahas mengenai perkuliahan mereka, mereka mengikuti tes secara online tanpa diketahui oleh sahabatnya Rere tidak mengikuti tes di Jurusan Kedokteran melainkan mengambil Jurusan Ekonomi karena Rere berfikir untuk berkuliah sambil bekerja sehingga meringankan kedua orangtuanya, saat mereka melihat hasil tes di Universitas Y jurusan Kedokteran Sandi dan Okto diterima sebagai mahasiswa kedokteran, namun mereka tidak menemukan nama Rere mereka bertanya tanya mengapa tidak ada nama Rere disana saat Rere tiba mereka menanyakan kepada Rere dan sebelum Rere menjelaskan Rere mengucapkan selamat kepada teman-temannya karena mereka diterima sebagai Mahasiswa, dan Rere pun menjelaskan alasan Rere memilih untuk mengambil jurusan Ekonomi, tanpa Rere ketahui Sandi dan Okto mengambil jurusan kedokteran karena Rere yang bercita-cita ingin menjadi dokter agar mereka dapat selalu bersama Sandi dan Okto memilih untuk mengambil jurusan kedokteran padahal Sandi bercita-cita ingin menjadi tentara sedangkan Okto bercita-cita ingin menjadi atlit sepak bola.

Ada rasa kecewa yang dirasakan Sandi dan Okto namun karena mendengarkan penjelasan Rere akhirnya mereka menerima penjelasan Rere, Rera menjelaskan bahwa iya ingin sekali berkuliah jurusan kedokteran namun Rere tidak ingin membuat orangtuanya kesulitan sehingga dia mengubur keinginan nya untuk menjadi seorang dokter.

Diawal perkuliahan mereka berempat tetap berangkat bersama karena Rere juga belum mendapatkan pekerjaan part time sampai memasuki semester ketiga mereka mulai sibuk dengan perkuliahan mereka masing-masing, mereka tidak lagi seperti dulu, mereka sibuk dengan dunia mereka masing-masing, sampai suatu saat dikarenakan orangtua Rere kesulitan biaya, Orangtua Rere memutuskan untuk memindahkan kuliah Rere ke kota M karena disana ada paman Rere yang bekerja di Universitas yang terdapat di kota M sehingga Rere bisa mendapatkan beasiswa, dengan berat hati Rere akhirnya menyetujui untuk dipindahkan.

Rere bercerita kepada ketiga temannya dan dengan sangat berat hati teman-temannya merelakan kepindahan Rere ke kota M sebelum Rere pindah mereka mengadakan party perpisahan dan saat itu tanpa ada yang tahu Sandi dan Okto berencana untuk menyatakan perasaan mereka kepada Rere, pada saat malam party yang telah mereka rencanakan Sandi menyatakan perasaannya terlebih dahulu kepada Rere, Rere bingung dengan pernyataan tersebut dan Rere melihat perubahan wajah Okto, Rere sebenarnya mengetahui perasaan Sandi dan Okto kepadanya namun Rere tidak ingin membuat persahabatan mereka hancur, sebenarnya Rere pun memiliki rasa terhadap Sandi namun untuk menjaga perasaan Okto Rere menolak pernyataan cinta dari Sandi, Sandi sangat kecewa namun Sandi berusaha seakan baik-baik saja.

Tiba saatnya keberangkatan Rere ke ke kota M diantarkan oleh ketiga sahabatnya, sesampainya di kota M, Rere bertemu dengan paman dan keluarganya, ketiga sahabatnya sangat berat untuk meninggalkannya namun ini sudahlah menjadi pilihan Rere dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa, di kota M, Rere mendapatkan pekerjaan dan juga beasiswa, mereka berempat selalu bertukar kabarnya walaupun merekam jauh dan memiliki kesibukan masing-masing, jarak dan waktu tak membuat persahabatan mereka luntur justru membuat mereka semakin sering berkomunikasi dan mereka juga sering saling mengunjungi, saat Rere libur kuliah dan bekerja Rere menyempatkan untuk pulang ke kota Z begitupun Sandi, Okto dan Sintang seringkali libur Sekolah mereka mendatangi rumah paman Rere.

Akhirnya mereka telah menyelesaikan perkuliahan mereka masing-masing saat Rere dan Sinta wisuda Sandi dan Okto selalu setiap menemani mereka, begitupun saat Sandi dan Okto melaksanakan Koas mereka, mereka memilih untuk melaksanakan Koas mereka di kota M, agar mereka dapatkan selalu bersama dengan Rere, begitupula dengan Sinta, Sinta membuka butik di kota M sehingga merekam berempat tetap bersama dan saling mendukung satu saja lain, inilah kisah empat sahabat dengan kenangan mereka saat bersama yang tak akan dapatkan merekam lupakan.