Hari ini hari pertama aku masuk ke kelas 7. Ya aku memang baru lulus ibtidaiyyah dan aku melanjutkanya ke madrasah tsanawiyyah. Masa ta’arufan selama 2 hari telah aku lewati, dan sekarang tinggal masuk ke pembelajaran pertama di kelas 7.
Oh iya kan aku belum kenalin nama ya.. ok perkenalkan namaku putri azkiya biasa dipanggil putri. Aku orangnya prik, humoris dan supel. Aku punya sahabat di sekolah namanya husna maulida karimah kalian tinggal menyebutnya husna.. Husna ini orangnya seru and prik.
Ok jadi langsung ke inti aja ya. Jadi di sekolah itu ada cowok yang aku suka mungkin lebih tepatnya temen sekelas soalnya aku sama dia sekelas. Nama dia adalah M. Rizki fadhilah. Dia orangnya pendek, berkulit hitam manis, rada cuek tapi peka, humoris dan tegas oya satu lagi dan dia itu sholeh. Fadhil mondok di sekolahku ia berasal dari kadupandak. Di kelas aku akrab sama semua cowok juga ceweknya. Aku paling cerewet di kelas pantas saja banyak cowok yang gampang gaul sama aku karena aku orangnya humoris dan supel.
Di kelas aku paling sering ngobrol sama supriadis biar singkat panggil adis aja. Nah aku sama adis juga 1 jabatan yakni sama-sama menjadi seksi-seksi kebersihan.
“Putri..” panggil adis. “Iya kenapa?” tanggapku singkat. “Hari ini ada kerja kelompok dulu, jadi nanti abis halaqoh kamu jangan dulu pulang ya..” pinta adis padaku. “Oya? siapa saja kelompok kita?” “Emm.. aku, kamu, fadhil, husna dan wilsan.” “Kita akan mengerjakan apa memang?” tanyaku lagi. “Kita harus membuat organigram.” “Ya baiklah nanti akan kukerjakan.” aku berlari meninggalkan adis yang sedang menjelaskan karena aku melihat husna.
“Eh put.. masuk kelas yuk.” ajak husna sambil menggandeng tanganku. “Yok..” jawabku.
Saat tiba di kelas aku melihat fadhil sedang duduk di bangkunya sambil menggambar di buku. “Hai dhil..” aku menyapa fadhil. Fadhil yang sedari tadi sibuk menoleh padaku. “Oh putri, kenapa?” tanyanya cuek. Aku terpaku salting saat fadhil menatap wajahku lekat. “Oh hehe ng..ngak kok.” aku langsung duduk di bangkuku karena malu.
Husna menghampiriku dan duduk di sampingku, karena memang aku dan husna duduk sebangku. “Ciee.. sekarang udah berani nyapa fadhil tuh..” ledek husna sambil tersenyum jail. “Ya sekadar nyapa emangnya gak boleh?” tanyaku judes padahal sebenarnya aku lagi berusaha menutupi saltingku. “Iyaaa.. kalo salting gak usah ditutup-tutup napa? gak bakal aku gigit kok.” canda husna lagi. “Sera lu deh!” aku memalingkan mukaku dari husna yang sedang tertawa terbahak-bahak.
Istirahat pun tiba.. “Husna..” teriaku. “Apa?” husna menghampiriku dengan memakai ember di kepalanya. “Ih kamu ngapain pake ember di kepala?” “Oh ini, ini bukan ember tapi topi tau!” aku terkekeh geli mendengar ucapanya. “Sera deh.. aku cuma mau minjem buku diary kamu.” “Oh ambil aja tuh di tas” setelah mengatakan itu husna pun pergi ke belakang dan bergabung main bersama teman sekelasku yang lain. Aku menulis di buku diarynya husna. Karena buku diary husna ada banyak gambar anime buatan husna jadi fadhil menghampiriku dan memintaku untuk memperlihatkan gambaran anime buatan husna.
“Woi put.” “Apa?” “Liat gambaran animenya ih..” “Yang mana?” “Sini aku pinjem bukunya.” akupun menyerahkan buku diary husna ke fadhil. Aku gak nyadar kalo di sebelah kertas gambaran husna ada tulisan aku.
“Oh ini tipe orang yang kamu suka?” tiba-tiba fadhil bertanya padaku. Aku menoleh dan melihat apa yang fadhil baca. Nah dari situ aku baru sadar kalo fadhil udah baca tipe cowok yang aku suka, yang tidak lain adalah dirinya sendiri. tapi mungkin dia gak sadar jadi aku selamat.
“Hmm.. oh iya” aku menjawab sekenanya.
“Kenapa ciri-cirinya banyak yang aku kenal ya?” perkataan fadhil tadi membuat aku tertegun.
“Emangnya kamu tau?” tanyaku menutupi kegugupan.
“Iya taulah kan disini ditulis tipe cowok yang aku suka adalah cowok sholeh, baik, suka bercanda, tegas dan paling serius kalo soal agama. Nah keknya aku tau siapa cowok itu.” fadhil mendongakan kepalnya dan menatapku tajam.
“Si..siapa?”
“Tentu saja orang yang sedang menatapmu ini orangnya.” fadhil tersenyum manis dan aku merasa kalo mukaku sudah memerah akibat malu dan salting. “Ih PEDE amat sih kamu..” aku menjawab dengan sinis padahal di hatinya berbunga-bunga. “Kalo iya bilang aja iya put” fadhil bernada cuek tapi kedengeran peka sekali. “Yaudah iya aku jujur aku emang suka sama kamu.” “Dari apanya?” “Ya dari sifatnyalah.” “Yakin?” “Iya muhammad rizki fadhilah yang ganteng.” fadhil terlihat salting. “Iya putri azkiya yang cantik aku percaya.”
Tiba-tiba. “Ekhemm.. ehemm.. aduh keselek biji gajah.” canda sekelas sambil memeragakan gaya keselek ala kadarnya. “Ciee cintanya udah dibales lagi.” ledek husna sembari menoel pipiku. “Nanti kalo kawin undang kita-kita ya.” temanku menggkdaku. “Ngawur kamu san orang kita masih kelas 7.” jawab fadhil. “Ya bisa saja kamu mau langsung nikah.. ahaha” balas adis. “Ssstt serah kalian saja lah.. aku capek”
Sekelas pun langsung tertawa melihat wajah aku dan fadhil salting. Akhirnya aku, bisa dapetin cowok yang aku suka aaaaa oma, oma jinja.
Tamat
Makasih udah baca.. turut memberi komentar jika ada yang tak enak dibaca. Salam dari kelas 7 b (kelas ter-prik sedunia)
Cerpen Cowok Yang Kusuka merupakan cerita pendek karangan Wardina Sya, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Cinta, atau cerpen menarik lainnya dari Wardina Sya.
Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar:
Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.
Promosi Via Guest Post!
Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈
25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.
Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi