Aku memasuki kelas baruku. Oya namaku ira aku anak yang cuek, cantik, dan pintar. Aku berpindah sekolah ke sekolah yang sekarang aku injak ‘mat athul mutha’ itulah nama sekolahku yang sekarang sekolah yang populer di kotaku karna sekolah ini adalah sekolah islam.
“Nah ayo perkenalkan namamu..” ucap guru yang mengajarku
“Bai, assalamu’alaikum teman-teman perkenalkan nama saya ira sasrawati, semoga kita bisa jadi teman yang baik ya..” ucapku diakhiri dengan senyum manis yang membuat kaum adam tertarik.
“Terimakasih ira sekarang ira duduk di sebelah nanda ya” tunjuk ibu guru yang bernama sari.
“Terimakasih bu” lalu aku pun berjalan ke kursi di sebelah nanda.
“Hai ira salam kenal ya semoga kamu betah duduk di sebelahku” ucap nanda ramah.
“Ah iya nanda salam kenal juga, iya insya allah aku betah nanda” jawabku lalu fokus mendengarkan penjelasan ibu sari.
Tett.. tett.. tett.
“Yeeeeeeeeyyy istirahat” ucap sebagian kelas
“Sekarang silahkan istirahat dulu dan hafalkan hadist yang berikan tadi yaa”
Ucap ibu sari mengingatkan oh iya aku lupa kalo aku kelas berapa maaf ya.. aku kelas 8 di madrasah ini.
“Ria ayo istirahat bareng!!” ajak nanda
“Emm ok” jawabku singkat, sikap cueku sudah muncul kembali.
Saat tiba di kantin.
“Mau pesen apa?” tanyanya
“Emm terserah!” ucapku cuek
“yaudah aku pesenin spaghetty aja ok?”
“Hmmmm” lalu nanda pergi untuk membawa pesenan dia dan aku.
Tanpa sepengetahuanku ada yang mengawasiku ternyata ia adalah seorang cowok sekelasku dia bernama ardi dan ternyata dia sangat populer di sekolah karna ketampanan dan juga ilmunya dan satu lagi ternyata dia cool tidak mudah didekati kaum hawa.
“Ssstt ngga tu gadis cuek-cuek cantiknya masya allah” seru ardi pada angga sahabatnya angga yang mendengar langsung tersedak.
“Ohok.. ohok” angga langsung meminum air putihnya sampai habis.
“Eh hehe sorry ya..” ardi nyengir kuda.
“Mutados amat sih kamu di!” ujarnya kesal
“Iya deh maaf, oh ya ngga itu gadis baru ya siapa sih namanya aku lupa lagi!” ardi pura-pura menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Oh itu dia namanya ira kenapa kamu suka ya di?” rangga menggoda ardi
“Iya angga dia cantik” jawab ardi keceplosan
“Cieeeee.. cieeeeeee..” goda angga
Saat pulang sekolah ardi meminta angga menemaninya bertemu dengan ira
Dan mereka berduapun bertemu dengan ira yang hendak pulang bersama nanda.
“Hai assalamualaikum” ardi mengucapkan salam pada ira
“Ya waalaukumussalam” jawabku dengan cuek
“Boleh kenalan gak?” tanya ardi
“Boleh namaku ira sasrawati panggil aja ira!” jawabku cepat
“Oh kalo aku muhammad ardi ardiensyah” ardi melambaikan tanganya, aku tidak membalas lambaian tangan ardi.
“Kok gak disambut?” tanya ardi heran melihatku hanya sibuk pada handphone
“Maaf di gak muhrim! Bukanya kamu udah lebih lama ya sekolah di sini tapi kenapa kammu ga hati hati sama lawan jenis apalagi kalau kamu sudah baligh jadi ya wajar saja jika aku tidak membalas lambaian tanganmu karena aku sudah baligh dan harus berhati-hati dengan lawan jenisku!” ucapku panjang lebar.
Ardi ternganga mendengar kata-kataku dia baru sadar bahwa apa yang aku katakan ini benar dan dia pun meminta maaf kepadaku.
Nah itulah cerita bukan muhrim maaf ya kalo ada yang ga nyambung soalnya aku masih belajar hehehe
Cerpen Bukan Muhrim merupakan cerita pendek karangan Wardina Sya, agan dapat mengunjungi profil penulis untuk membaca karya-karya cerpen terbaru miliknya. Baca juga cerpen seputar Cinta, atau cerpen menarik lainnya dari Wardina Sya.
Cerpen ini telah berhasil ditayangkan sekitar:
Jika dirasa cerpen ini bermanfaat, jangan lupa sebarkan cerpen ini ke medsos atau langsung klik tombol sebarkan ya gengs! 🫰.
Promosi Via Guest Post!
Buat agan & sista, jika ingin mempromosikan produk bisnismu melalui tulisan (guest post-content placement), silahkan baca terlebih dahulu tentang aturan dan kebijakan guest post 👉 di sini 👈
25 Fitur Terbaru: Kuis AI, Pelajaran Sekolah AI, Latihan Soal AI, Jawaban Soal AI dan masih banyak lagi fitur menarik lainnya.
Hanya pengguna VIP yang sudah terdaftar dan memiliki akun lencana terverifikasi